DLPNBLS-24 : Saling Terungkap
18/3/15 22:44
Malam trakhir sebelum sebuah liburan berakhir, dimana dimalam itu quality time bersama teman-teman jogja akan berakhir. Akhir hari yang indah seteko kopi hitam kami tuang kedalam secangkir gelas kosong. Kopi yang pahit namu nikmat, karena itulah nikmatnya kopi. Sebanyak-banyaknya gula yang kalian tambahkan rasa dasar kopi itu pahit. Malam itu saat berkumpul pikiranku, hati, dan jiwaku kacau. Bagaimana tidak kacau bila selama hampir 7 bulan, aku memendam perasaan kepada sahabat perempuanku. Dan dimalam itu hati, pikiran, dan jiwa sudah tak mampu menahan apa yang aku ingin ungkapan. Dalam hati ini setumpuk kata, cinta , dan curahan hati bercampur aduk tak ada yang memahami apa yang aku rasakan diposisiku. Dimalam itu aku serasa ingin berteriak mengungkapkan isi hatiku tapi entah mengapa susah sekali, saat dimalam itu ingin menelefone sahabat yang aku sukai itu selalu tak ada respon. Seakan dia menghindar , menghindar atas semua yang ingin aku ungkapkan. Ketika aku sms dia “Ayo telfonan”, selalu tak ada balasan. Aku mulai lelah selama ini menghiasi harinya ditiap pagi, siang, dan malam. Berasa tak ada artinya aku mengucapkan “Good nice dream , Good morning” berasa menjadi penjaga indomart yang selalu mengucapkan itu setiap harinya. Aku merasa dia akhir-akhir bulan ini mulai berubah tak seperti 4 bulan lalu, seperti ada yang dia sembunyikan dariku dan mulai bersikap tidak peduli padaku. Malam itu aku mengirim sms “Selama ini aku sms kamu setiap hari ganggu kamu gk sih ? jawab jujur” aku mengetiknya dengan sedikit amarah. Karena aku mulai geram dengan tingkahnya yang seenaknya, seperti tak menghargai sms yang aku kirim seriap harinya. Hati ini sudah tak mampu menahan keluh kesah ini, bila sekarang di jogja aku bisa menemuinya . Dan menyampaikan semua perasaanku ini. Sayangnya dia tidak di jogja lagi karena harus menjalani pendidikan di mess pramugari didaerah tangerang. Ini seperti cobaan dari Allah SAW , apa ini sebuah hukuman dari Nya ? entahlah tak ada yang tau. Ketika aku menunggu jawaban sms pun jantung ini berdetak kencang, dan ketika dibalasnya mata serta tangankui seakan tak mau melihat dan membua smsnya. Selang beberapa menit pun aku beranikan membuka dan melihat sms balasan darinya , dai menjawab “Enggak kok cup” di ikuti dengan emoticon peace yang menandakan dia serius.
Adidas Commander Shoes
Sepatu adidas untuk basket ori
Adidas Commander Shoes: Adidas Commander Td3 basketball shoes. Made of leather with black and blue color combination.
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LBe8I
Adidas Commander Shoes: Adidas Commander Td3 basketball shoes. Made of leather with black and blue color combination.
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LBe8I
Rumput Berembun
Alunan angin hitam
Bersebrangan bersama awan malam
Rerumputan cikal bakal korban
Korban embun yang bermilitan
Rumput terdiam seakan ... pasrah kepada dunia malam
Berserah diri pada militan yang meyerang
Menghantam !!!!
Keji embun bergerombolan tanpa ampunan
Berdiri bersama ..... namu tanpa daya
Melawan untuk seriap malamnya
Bertahan untuk kebersamaan
Tertindas untuk solidaritas
"Ambil makna kebersamaan rumput yang bertahan dari sebuah hantam tiap malamnya untuk menunggu hari esok yang akan menyinarinya untuk sebuah kebahagiaan"
MYSP
Bersebrangan bersama awan malam
Rerumputan cikal bakal korban
Korban embun yang bermilitan
Rumput terdiam seakan ... pasrah kepada dunia malam
Berserah diri pada militan yang meyerang
Menghantam !!!!
Keji embun bergerombolan tanpa ampunan
Berdiri bersama ..... namu tanpa daya
Melawan untuk seriap malamnya
Bertahan untuk kebersamaan
Tertindas untuk solidaritas
"Ambil makna kebersamaan rumput yang bertahan dari sebuah hantam tiap malamnya untuk menunggu hari esok yang akan menyinarinya untuk sebuah kebahagiaan"
MYSP
Caping Gunung
Cipt. Gesang
Dhek jaman berjuang
’Njur kelingan anak lanang
Biyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis
menang
Keturutan sing digadhang
Biyen nate janji
Ning saiki apa lali
Ning nggunung
Tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping nggunung
Sukur bisa nyawang
Gunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone padha lara lapa
Langganan:
Postingan (Atom)
Total Tayangan Halaman
Arsip Blog
Labels